Selasa, 24 November 2015

PEWARNA PADA BATIK

PEWARNA PADA BATIK.
Yang dimaksud pewarna atau zat pewarna batik adalah zat warna tekstil yang dapat digunaka dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara pencelupan maupun coletan pada suhu kamar sehingga tidak merusak lilin sebagai perintang warnanya.Beberapa bahan warna sintetis yang sering digunakan untuk mewarnai batik antara lain:.
A. NAPHTOL
Zat pewarna sintetis ini digunakan dalam proses pewarnaan dengan teknik celup,terdiri dari dua bagian yang memiliki fungsi berbeda yakni naphtol dasar dan pembangkit warna.
Naphtol dasar (penaphtolan) biasanya digunakan pertama kali dalam proses pewarnaan, pada pencelupan pertama ini warna belum nampak dalam kain, untuk membangkitkan warna dalam kain dibutuhkan larutan garam diazonium sehingga akan memunculkan warna sesuai yang diinginkan.
Secara teknis Naphtol tidak bisa larut dalam air,untuk melarutkannya biasanya para perajin menggunakan zat lain seperti kostik soda.
1. Jenis-Jenis Warna Naphtol .
Zat warna naptol terdiri dari komponen naptol sebagai komponen dasar dan komponen pembangkit warna yaitu garam diazonium atau disebut garam naptol.
Naptol yang banyak dipakai dalam pembatikan antara lain: 1. Naptol AS-G
2. Naptol AS-LB
3. Naptol AS-BO
4. Naptol AS-D
5. Naptol AS Naptol AS.OL
6. Naptol AS-BR
7. Naptol AS.BS
8. Naptol AS-GR
Garam diazonium yang dipakai dalam pembatikan antara lain: 1. Garam Kuning GC
2. Garam Bordo GP
3. Garam Orange GC
4. Garam Violet B
5. Garam Scarlet R
6. Garam Blue BB
7. Garam Scarlet GG
8. Garam Blue B
9. Garam Red 3 GL
10. Garam Black B
11. Garam Red B
2. Resep Zat Warna Naptol .
Resep Zat warna napthol yang umum banyak digunakan adalah :
1. Zat Warna Napthol 3 gr/liter.
2. Kostik soda 1/2 (setengah) dari jumlah Zat Warna Napthol.
3. Garam Napthol adalah 3 kali jumlah Zat Warna Naphtol.
3. Cara Pewarnaanya .
Zat warna ini merupakan zat warna yang tidak larut dalam air.Untuk melarutkannya diperlukan zat pembantu yaitu kostik soda. Pencelupan naphtol dikerjakan dalam 2 tingkat.
1) Pertama
:
Pencelupan dengan larutan naphtolnya sendiri (penaphtolan). Pada pencelupan pertama ini belum diperoleh warna atau warna belum timbul.
2) Kedua
:
Kemudian dicelup/dibangkitkan dengan larutan garam diazodium, dan akan diperoleh warna yan dikehendaki.Tua muda warna tergantung pada banyaknya naphtol yang diserap oleh serat.
B. INDIGOSOL
Zat warna indigosol adalah jenis zat warna Bejana yang larut dalam air. Larutan zat warnanya merupakan suatu larutan berwarna jernih. Pada saat kain dicelupkan ke dalam larutan zat warna belum diperoleh warna yang diharapkan. Setelah dioksidasi / dimasukkan ke dalam larutan asam (HCl atau H2SO4) akan diperoleh warna yang dikehendaki.
Obat pembantu yang diperlukan dalam pewarnaan dengan zat warna indigosol adalah Natrium Nitrit (NaNO2) sebagai oksidator. Warna yang dihasilkan cenderung warna-warna lembut / pastel.Dalam pembatikan zat warna indigosol dipakai secara celupan maupun coletan.
1. Jenis-Jenis Warna Indigosol .
Zat warna Indigosol atau Bejana Larut adalah zat warna yang ketahanan lunturnya baik, berwarna rata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai secara pencelupan dan coletan. Warna dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/ Asam sulfat atau Asam florida.
Jenis warna Indigosol antara lain: 1. Indigosol Yellow Indigosol Green IB
2. Indigosol Yellow JGK Indigosol Blue 0 4 B
3. Indigosol Orange HR Indigosol Grey IBL
4. Indigosol Pink IR Indigosol Brown IBR
5. Indigosol Violet ARR Indigosol Brown IRRD
6. Indigosol Violet 2R Indigosol Violet IBBF.
2. Cara Pewarnaannya .
Zat warna Indigosol biasa digunakan untuk menghasilkan warna-warna yang lembut pada kain batik, dapat dipakai dengan teknik celup maupun colet (kuas). Proses penggunaan zat warna Indigosol juga hampir sama dengan penggunaan Naphtol, pencelupan dibutuhkan dua kali proses.
Proses pertama sebagai pencelupan dasar dan yang kedua untuk membangkitkan warna. Warna akan dapat muncul sesuai yang diharapkan setelah dilakukan oksidasi, yankni memasukkan kain yang telah diberi Indigosol ke dalam larutan asam sulfat atau asam florida (HCl atau H2SO4) ataupun Natrium Nitrit (NaNO2).
C. RAPID.
Merupakan salah satu zat warna yang biasa dipakai untuk membatik dengan teknik colet. Terdiri dari campuran naphtol dan garam diazonium yang distabilkan. Untuk membangkitkan warna biasanya digunakan asam sulfat atau asam cuka.
E. ZAT WARNA REAKTIF
Zat warna reaktif umumnya dapat bereaksi dan mengadakan ikatan langsung dengan serat sehingga merupakan bagian dari serat tersebut. Jenisnya cukup banyak dengan nama dan struktur kimia yang berbeda tergantung pabrik yang membuatnya.
Salah satu yang saat ini sering digunakan untuk pewarnaan batik adalah Remazol. Ditinjau dari segi teknis praktis pewarnaan batik dengan remazol dapat digunakan secara pencelupan, coletan maupun kuwasan.
Zat warna ini mempunyai sifat antara lain : a. Larut dalam air.
b. Mempunyai warna yang briliant dengan ketahanan luntur yang baik.
c. Daya afinitasnya rendah.
Untuk memperbaiki sifat tersebut pada pewarnaan batik diatasi dengan cara kuwasan dan fixasi menggunakan Natrium silikat.
1. Jenis Jenis Zat Warna Reaktif .
Zat warna reaktif bisa digunakan untuk pencelupan dan pencapan (printing). Zat warna reaktif berdasarkan cara pemakaiannya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Reaktif dingin dan reaktif panas.
Untuk zat warna reaktif dingin salah satunya adalah zat warna procion,dengan nama dagang Procion MX, yaitu zat warna yang mempunyai kereaktifan tinggi dan dicelup pada suhu rendah.
Zat warna reaktif termasuk zat warna yang larut dalam air dan mengadakan reaksi dengan sera selulosa, sehingga zat warna reaktif tersebut merupakan bagian dari serat. Oleh karen itu sifat-sifat tahan luntur warna dan tahan sinarnya sangat baik
Nama dagang zat warna teraktif, sebagai berikut: 1. Procion (produk dari I.C.I) Drimarine (produk Sandoz)
2. Cibacron (produk Ciba Geigy) Primazine (produk BASF)
3. Remazol (produk Hoechst) Levafix (produk Bayer)
F. Zat WARNA IDANTHRENE
Zat warna indanthrene normal termasuk golongan zat warna bejana yang tidak larut dalam air.Proses pencelupannya tidak perlu penambahan elektrolit karena mempuyai daya serap yang tinggi. Pemakaian reduktor dan alkali banyak dan dicelup pada suhu (40'c-60'c).
Contoh zat warna Indanthrene: 1. Helanthrene Yellow GC MP
2. Helanthrene Orange RK MP
3. Helanthrene Brilian Pink RS MP
4. Helanthrene Blue RCL MP
5. Helanthrene Green B MP
6. Helanthrene Brown BK MP
G. ZAT WARNA PIGMEN
Adalah zat warna yang tidak larut dalam segala macam pelarut. Zat warna ini sebetulnya tidak mempunyai afinitas terhadap segala macam serat. Pemakaiannya untuk bahan tekstil memerlukan suatu zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat.Pengikat yang digunakan yaitu emulsi (campuran dari emulsifier, air dan minyak tanah) yang dicampur dengan putaran tinggi. Zat warna pigmen banyak digunakan untuk cetak saring, tidak layak digunakan sebagai pencelupan.
Contoh nama dagang zat warna pigmen: 1. Acram in (Bayer)
2. Helizarin (BASF)
3. Sandye (Sanyo) Pristofix (Sandoz)
4. Alcilan (I.C.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar