bagi orang yang awam dengan batik akan sangat sulit dibedakan. Berikut ini kami akan paparkan tentan perbedaan ketiganya.
BATIK TULIS :
- Pengerjaannya dengan menggunakan alat yang bernama canting Cucuk yang terbuat dari tembaga sebagai tempat malam (lilin batik) dengan ujung serupa pipa kecil untuk membentuk gambar di permukaan kain)
- Motifnya tidak bisa sama persis atau asimetris dalam satu lembar kain dengan lembar kain yang lainnya, dikarenakan batik tulis dibuat secara manual, dan bukan dengan alat seperti batik cap atau printing
- Batik tulis harganya pun mahal, karena proses pembuatannya pun lama sesuai dengan tingkat kerumitan motifnya
- Kain ini apabila dibolak balik ada motif batiknya, jadi antara kain bagian depan dan belakang terdapat motif yang sama (tembus)
- Biasanya memiliki aroma yang khas (aroma malam), atau aroma kainnya yang diwarnai dengan pewarna alam, seperti kulit kayu, kayu tingi (hitam), kayu teger (kuning), kayu jambal (coklat), daun Tom dan akarnya (biru), tetapi modern ini pewarnaan batik tulis juga dilakukan dengan menggunakan pewarna kimia
- Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 12 bulan lamanya
- Batik Tulis biasanya lebih unik dan istimewa dibanding batik cap atau batik printing karena asli handmade.
- Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs
- Batik tulis termasuk jajaran batik tradisional, dikarenakan menggunakan malam (lilin)
Perbedaan Batik tulis, cap dan printing
- Pengerjaanya seperti setempel dengan menggunakan alat cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan motif yang digunakan)
- Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis
- Gambar/motif batik cap tembus pada kedua sisi kain
- Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu
- Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal
- Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas
- Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan memiliki kesamaan satu dan lainnya
- Batik cap masih termasuk jajaran batik tradisional, dikarenakan menggunakan malam (lilin)
- Pengerjaanya bisa dengan menggunakan mesin sablon atau diprinting manual
- Alat yang digunakan adalah sejenis plangkan/screen seperti untuk sablon spanduk/kaos.
- Harga relatif lebih murah daripada kedua jenis batik diatas, dikarenakan waktu pengerjaannya lebih cepat dan diproduksi masal atau dalam jumlah yang banyak
- Batik printing tidak termasuk jajaran batik tradisional, dikarenakan tidak memakai malam (lilin), tetapi batik printing masuk jajaran “Tekstil Ber-motif Batik”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar